Untuk meningkatkan pelayanan, SIMA Lab menyediakan Tes IGRA untuk diagnosis Infeksi Tuberculosis (TB).
Apa itu pemeriksaan IGRA?
Interferon-Gamma Release Assays (IGRA) adalah pemeriksaan darah yang digunakan untuk membantu dalam diagnosis penyakit Tuberkulosis (TB) maupun Infeksi Laten Tuberkulosis (LTBI). Pemeriksaan ini mengukur respon imun seluler terhadap M. Tuberculosis (M. TBC). Sel leukosit dari seseorang yang terinfeksi M. Tuberculosis akan melepaskan interferon-Gamma (IFN-y) apabila diberikan antigen dari M. Tuberculosis. Selanjutnya jumlah Interferon-Gamma (IFN-y) ini diukur untuk menentukan interpretasi hasil pemeriksaan.
Tes IGRA merupakan uji laboratorium terkontrol dengan keunggulan :
- Hasil objektif dengan variabilitas minimal
- Tidak dipengaruhi oleh status vaksinasi BCG,
- Hanya membutuhkan sekali kedatangan pasien
- Tidak meningkatkan respon pengukuran pada saat pemeriksaan berikutnya
Kepada siapa Tes IGRA dianjurkan?
Center for Disease Control (CDC) USAt merekomendasikan penggunaan Tes IGRA pada segala kondisi dimana pemeriksaan Tuberculin Skin Test (TST) / Mantoux biasa digunakan, kecuali pada anak usia kurang dari 5 tahun. Tes IGRA dianjurkan untuk orang yang pernah mendapatkan vaksinasi BCG atau orang yang tidak mungkin datang kembali untuk pembacaan hasil TST.
Bagaimana jika saya telah mendapat vaksin BCG?
Vaksin BCG (vaksin TB) dapat membantu melindungi anak-anak dari penyakit TB. Perlindungan ini hilang seiring bertambahnya usia. Orang yang telah mendapat vaksin BCG masih bisa mendapatkan infeksi TB laten dan penyakit TB aktif.
Jika Anda telah mendapat vaksin BCG, sebaiknya Anda menjalani Tes IGRA. Kenapa? karena pemeriksaan IGRA tidak terpengaruh oleh vaksin BCG. Artinya, hasil pemeriksaan akan “positif” hanya jika Anda memiliki kuman TBC di tubuh Anda.
Anda sebaiknya melakukan Tes TB jika …
- Sering berhubungan dekat dengan seseorang yang memiliki penyakit TB aktif,
- Pernah tinggal di suatu daerah yang penduduknya banyak terjangkit penyakit TB,
- Bekerja atau tinggal di panti jompo, klinik, rumah sakit, penjara, atau tempat penampungan tunawisma, atau
- Terinfeksi HIV, atau sistem kekebalan tubuh Anda tidak terlalu kuat.
Kelebihan Tes IGRA
TEKNIS | IGRA | TST |
---|---|---|
Proses | Hanya membutuhkan satu kali kedatangan pasien, tes dilakukan di laboratorium yang terstandard. | Membutuhkan dua kali kedatangan pasien untuk proses injeksi dan pembacaan hasil. Tes ini tidak memiliki kontrol. |
Sensitivitas dan Spesi | Sensitifitas – 84% Spesifisitas – 99% |
Sensitivitas – 70 % Spesifilitas – sangat bervariasi (50% pada populasi yang mendapatkan vaksinasi BCG) |
Cara Pemeriksaan | Darah “whole blood” yang diinkubasi | PPD yang diinjeksikan ke kulit |
Performa pada populasi immunosuppresi | Performa telah terbukti pada pasien yang mendapatkan obat immunosuppresan (methotrexate, kortikosteroid, inhibitor TNF a) | Sensitivitas terbatas, terutama pada pasien immunosuppresia |
Pengukuran | Deteksi IFN-y dengan pengukuran densitas optik | Pengukuran indurasi di kulit, sangat subjektif, variabilitas antar pemeriksaan sangat tinggi. |
Reaksi Silang dengan BCG | Tidak terpengaruh oleh vaksinasi BCG dan sebagian besar mycobacterium lain. | Hasil terpengaruh oleh vaksinasi BCG dan mycobacterium lain. |
Objektifitas Hasil | Hasil lebih objektif dengan menggunakan metoda analisa software dan minimal variabilitas. | Hasil subjektif, interpretasi hasil secara visual setelah 48-72 jam. |
Efisiensi Biaya | Lebih efisien jika digunakan sebagai skrining (pada petugas kesehatan, imigran, dll) | Reagen lebih murah, namun biaya lebih tinggi jika digunakan sebagai program skrining karena butuh 2 kali kunjungan dan tingginya positif palsu) |
Persiapan dan sampel pemeriksaan
Tes IGRA tidak memerlukan persiapan khusus. Pasien tidak diharuskan puasa sebelumnya kecuali ada pemeriksaan lainnya yang mempersyaratkan puasa. Sampel pemeriksaan diambil dari darah (whole blood) sebanyak 3 mL, kemudian ditempatkan dalam tabung khusus untuk Tes IGRA.
Hasil Pemeriksaan
Proses pemeriksaan IGRA membutuhkan waktu 24 jam inkubasi untuk menstimulasi terbentuknya Interferon-Gamma (IFN-y).
Center for Disease Control and Prevention (CDC). Interferon-Gamma Assay (IGRAs) — Blood Test for TB Infection.
Pai M, Menzies D. Interferon-gamma Release Assay for Diognosis of Latent Tuberculosis Infection.
Hasil pemeriksaan dilaporkan dalam : Negatif, Positif atau Indeterminate.
Hasil Positif menunjukkan kemungkinan infeksi M. Tuberculosis, sebaliknya hasil negatif menunjukkan kemungkinan tidak ada infeksi. Sedangkan hasil indeterminate menunjukkan kemungkinan infeksi yang belum pasti.
Tes IGRA merupakan indirect test terhadap infeksi M. Tuberculosis dan digunakan sebagai pelengkap dalam menegakkan diagnosa bersama dengan pemeriksaan-pemeriksaan lain seperti penilaian resiko, pemeriksaan klinis, radiogragrafi atau pemeriksaan laboratorium lainnya.